Bandung, - Pangdam III/Slw
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo menutup secara resmi kegiatan Transfer Of
Technology (TOT) Bintara Mahasiswa (Bamasis) Politeknik Angkatan Darat
(Poltekad) Kodiklatad bertempat di Aula Bengrah Paldam III/Slw Jl. Gudang Utara
No. 27 Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/09/2022).
Hal tersebut dibenarkan
Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen saat dikonfirmasi di Kantor Pendam
III/Slw Jl. Aceh No. 69 Kota Bandung Jawa Barat, Kamis (15/09/2022.
Lanjut dikatakannya,
kegiatan TOT ini dilaksanakan dalam rangka transfer teknologi oleh Bamasis
Poltekad kepada prajurit dari satuan jajaran Kodam III/Slw, tentang rancang
bangun pembangkit listrik Picohidro dengan pengendalian Electronik Control Unit
(ECU), Modifikasi laras Mortir 81 mm sebagai sarana latihan Satuan Infanteri, kemudian fortable Fuel Tranfer Pump berbasis Android serta inovasi alat bantu pelepas dan pasang
Roda Ranpur Panser Anoa 6x6. TOT tersebut digelar selama tiga hari sejak
tanggal 12-14 September 2022.
Pada sambutannya, Pangdam
menyampaikan bahwa dalam suatu organisasi perlu ada kaderisasi dan regenerasi.
Aspek sumberdaya manusia sangatlah penting, karena manusia merupakan unsur
utama dan menentukan baik atau tidaknya suatu organisasi. Maka terkait
sumberdaya manusia, dalam rangka penyiapan Prajurit harus dilakukan kaderisasi
dan regenerasi.
Para senior harus mendidik
dan menyiapkan yuniornya agar dapat melanjutkan kepemimpinan dan tugasnya,
sehingga organisasi dapat berjalan lebih baik. Kaderisasi dengan mendidik atau
membentuk para prajurit yang profesional dan untuk menjadi pemimpin di masa
yang akan datang, yang akan memikul tanggung jawab penting di lingkungan sesuai
tugasnya.
“Kita jangan membanggakan
alat, tapi harus memperhatikan sumber daya manusia. Kita harus menyiapkan siapa
penerus kita dan harus menyiapkan serta menunjuk prajurit yang kita didik untuk
menjadi pengganti kita. Untuk itu perlu kaderisasi, regenerasi serta
peningkatan pengetahuannya dan keterampilannya dan hingga pembentukan
karakternya,” ujar Pangdam.
Terkait pemanfaatan sarana
pendukung, Pangdam menjelaskan bahwa dalam pemanfaatan teknologi untuk
mendukung pelaksanaan tugas, perlu disesuaikan dengan kebutuhan. “Teknologi
yang baik adalah teknologi terapan yang adaptip, mengerti kemauan dan kondisi
prajurit dan dimana teknologi tersebut akan digunakan. Dengan demikian
teknologi tersebut akan lebih potensial dan bermanfaat” jelasnya.
Lebih lanjut, Pangdam
berpesan sebagai prajurit harus memegang teguh jiwa korsa, yang memang telah
ditanamkan sejak awal pendidikan sebagai Prajurit. Jika sesama prajurit dapat
saling menghargai sehingga terjalin kekompakan dan kebersamaan, maka akan
menjadi suatu kekuatan. Dan semua harus dilakukan dan dikerjakan dengan sadar
dan sunguh-sungguh.
“Kekuatan potensial
pertahanan muncul karena kitanya kompak. Kebersamaan dan kekompakan harus
benar-benar diwujudkan, jangan hanya wacana ataupun ucapan, tetapi harus
dilakukan dengan kepastian dan karya nyata,” tegasnya.
Pangdam berkesempatan
membuktikan teknologi yang adaptip dan sesuai kebutuhan prajurit, salah satunya
alat bantu pelepas dan pasang Roda Ranpur Panser Anoa 6x6 milik Kikav 4/KC di
Bengrahdam III/Sw, yang hasilnya cukup baik dan sangat memudahkan prajurit
dalam melepas dan memasang Roda Ranpur Panser Anoa 6x6 milik Kikav 4/KC yang
merupakan kendaraan yang dipergunakan di Satuan tempur Kodam III/Slw.
Di sisi lain kegiatan TOT
diharapkan dapat merangsang tumbuhnya intelektualitas prajurit sebagai bagian
dari profesionalisme, dalam menghadapi kecenderungan tantangan jaman dan
perubahan lingkungan strategis baik tingkat lokal, nasional maupun global.
Kapendam menambahkan bahwa
kegiatan lanjutan setelah TOT, akan dilakukan pengembangan peralatan untuk
menunjang efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas pokok satuan jajaran
Kodam III/Slw. Yang juga bisa
diaplikasikan untuk membantu masyarakat dan sebagai sarana melaksanakan Binter.
(Pendam III/Siliwangi).