Bandung,
- Seusai pelaksanaan upacara 17an, Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief
Wibowo serahkan bantuan kendaraan roda dua kepada Danpomdam III/Slw dan Dandim
0625/Pangandaran, berlangsung di lapangan upacara Makodam III/Slw, Jl. Aceh No.
69 Kota Bandung Jabar, Senin, (17/11/2022).
Hal
tersebut dibenarkan Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen saat dikonfirmasi
sesaat sebelum mendampingi Pangdam III/Slw melaksanakan touring ke wilayah.
Lanjut
dikatakannya, kendaraan roda dua yang diserahkan Pangdam III/Slw kepada
Danpomdam III/Slw jenis CF Moto 650 CC sebanyak 1 unit, sementara yang
diserahkan kepada Dandim Pangandaran jenis CF Moto MTX 200 sebanyak 3 unit.
Dalam
kesempatan itu, Pangdam III/Slw menyampaikan bahwa, pemberian bantuan kendaraan
roda dua tersebut merupakan bentuk upaya dalam membangun dan menata serta
meningkatkan sarana dan prasarana di satuan.
“Manfaatkan
dengan sebaik-baiknya kendaraan tersebut untuk kepentingan pelaksanaan tugas,
jaga dan pelihara agar usia pakai kendaraan lebih lama lagi,” pesan Pangdam.
Dikatakan
Pangdam, Kodam III/Slw kini mempunyai Kodim baru yaitu Kodim 0625/Pangandaran
yang peresmiannya akan dilaksanakan secara serentak melalui vicon tanggal 22
Nopember 2022 mendatang oleh Kasad, sekaligus juga penyerahan alih kodal
Batalyon 320/BP kepada Kostrad.
“Tentunya
semua rekan-rekan prajurit harus mampu mendukung Kodim tersebut, harus sudah
berjalan seperti Kodim yang lama,” ujar Pangdam.
Pangdam
berpesan kepada seluruh prajurit agar tidak ada yang melakukan pelanggaran,
seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), penyalahgunaa Narkoba, perkelahian
dan pelanggaran lainnya. Pangdam pun mengingatkan para prajurit dalam
berkendaraan agar memperhatikan faktor keamanan.
“Para
unsur Komandan, mulai dari Komandan Barak, Danru, Danton, Danki, Danyon, dan
seterusnya sampai dengan Pangdam, ikut bertanggungjawab,” tegas Pangdam.
Di
akhir pengarahannya, Pangdam menekankan agar para prajurit senantiasa menjaga
martabat TNI AD khususnya dan TNI pada umumnya.
“Jangan
terhasut, tidak ada yang ikut aliran-aliran yang tidak jelas, keyakinan itu
sudah ada di militer, kita melakukan yang benar itu karena agama, karena ajaran
sistem pemerintahan, dan komitmen Negara, jangan ada lagi yang merubah tatanan
sosial budaya dan masyarakat apalagi di tubuh TNI,” pungkas Pangdam. (Pendam III/Siliwangi).