Kab.
Bandung, - Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo S.I.P., dalam
rangkaian kunjungan kerjanya ke wilayah jajaran Kodam III/Slw juga melaksanakan
penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kodam III/Slw dengan Perum
Perhutani yang diselenggarakan di Kp. Wisata Ranca Upas Desa Patenggang, Kec.
Ranca Bali Ciwidey Kab. Bandung, Rabu (12/10/2022).
Demikian
disampaikan Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen saat dikonfirmasi melalui
saluran telepon, Kamis (13/10/2022).
Lanjut
dikatakannya, Perjanjian Kerja Sama antara Kodam III/Slw dengan Perum Perhutani
terkait dengan peminjaman hak guna pakai lahan milik Perum Perhutani yang
nantinya akan digunakan sebagai tempat latihan tempur, pendataan geografi dan
demografi yang dalam konteksnya saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
“Hal
mendasar diadakannya kerja sama ini guna meningkatkan profesionalisme prajurit
serta mendukung upaya meningkatkan ketahanan pangan guna mendukung program
pemerintah daerah,” ujarnya.
Pangdam
III/Slw dalam sambutannya menyampaikan ucapkan terima kasih kepada Kepala Perum
Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, atas terlaksananya kerjasama
antara Kodam III/Slw dengan Perum Perhutani. Kodam III/Slw akan memanfaaatkan
lahan untuk latihan tempur, sesuai ketentuan dalam undang-undang Nomor 23 tahun 2019
tentang PSDN penggunaan sumber daya nasional serta PP 12 tahun 2022 tentang
Forkopimda dalam keadaan mendesak.
“Kodam
akan mengelola sumber daya alam sebagai suatu potensi pertahanan. Salah satu
upayanya dengan mengoptimalkan pengelolaan dan produktifitas lahan tersebut.
Upaya tersebut juga untuk mendukung program pemerintah terkait ketahanan
pangan,” jelas Pangdam.
Dalam
mengoptimalkan produktifitas lahan, Kodam III/Slw melakukan berbagai pendekatan
yaitu, pendekatan sosial ekonomi, sosial budaya dan pendekatan teknologi. Dalam
pendekatan teknologi Kodam III/Slw telah memanfaatkan teknologi terapan,
seperti pemanfaatan Bios 44 DC dalam
upaya penyuburan tanah, menata kembali unsur hara yang ada di tanah-tanah
yang sudah rusak. Hal tersebut dapat meningkatkan produktifitas tanah untuk
meningkatkan hasil panen, baik pertanian maupun perkebunan.
Selain
itu Bios 44 DC juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan perikanan, yaitu untuk
mempercepat pertumbuhan ikan. Di mana yang tadinya lkan dipanen dalam waktu 4
bulan, setelah diberikan Bios 44 DC akan dapat dipanen setelah 2 bulan, tentunya dengan biaya operasional yang lebih
murah.
Lebih
lanjut Pangdam menjelaskan, selain meningkatkan produktifitas lahan, perlu juga
dipelihara dan dijaga keseimbangan ekosistem dari lingkungan tersebut. Dalam
menjaga ekosistem ini tentunya kita masih bersandar dengan menggunakan makhluk
lain selain manusia. Makhluk lain yang juga dapat menjaga ekosistem adalah
hewan. Untuk itu pada kesempatan tersebut Pangdam melepaskan hewan-hewan yang
dapat menjadi salah satu penyeimbang ekosistem yang ada di lingkungan tersebut.
Beberapa hewan yang dilepas liarkan yaitu burung, musang dan tupai.
Sementara
itu Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Amas Wijaya,
dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kodam
III/Slw dengan Perum Perhutani adalah dalam hal penggunaan kawasan hutan untuk
daerah latihan tempur Kodam III/Slw. Luas yang akan dikerjasamakan lebih kurang
4800 ha.
Amas
berharap kolaborasi dan sinergi Kodam III/Slw dengan Perum Perhutani bisa
optimal. Meskipun lahan tersebut dipergunakan untuk latihan tempur, masyarakat
sekitar kawasan hutan tetap dilibatkan keberadaannya, terutama dalam menjaga
dan memanfaatkan kawasan hutan yang ada saat tidak dipergunakan latihan tempur.
Dengan demikian masyarakat kawasan hutan bisa melakukan pemanfaatan hutan
secara bijaksana, pasalnya hutan menpunyai 3 fungsi, fungsi ekonomi, sosial dan
fungsi lingkungan.
Sebelum
meninggalkan tempat acara, Pangdam III/Slw memberikan bantuan sosial berupa
paket sembako kepada warga masyarakat sekitar sebagai wujud kecintaannya kepada
warga masyarakat. (Pendam III/Siliwangi).