Bandung Barat, - Satuan
Tugas Penanganan Darurat Sampah Bandung Raya (PDSBR) dibentuk sebagai tindak
lanjut dari penetapan status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya. Sekaligus
sebagai perangkat pengendali operasi penanganan sampah dampak dari kebakaran
TPA Sarimukti Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
Masa tanggap darurat yang
berakhir pada tanggal 25 September 2023, dilanjutkan ke masa transisi
pemulihan, yakni mulai 26 September 2023 hingga 25 Oktober 2023.
Stake holder penanganan
dampak kebakaran sampah di TPA Sarimukti, saat ini beralih dari yang semula
BPBD Provinsi Jabar kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar, yang bekerja
sama dengan Kodam III /Siliwangi dan unsur lainnya.
Sebagai upaya percepatan proses pemadaman titik api aktif yang berada dibawah tumpukan sampah serta untuk mencukupi kebutuhan air warga di sekitar TPA Sarimukti, Kodam III/Siliwangi melakukan berbagai macam upaya untuk mendapatkan sumber air dan salah satu upaya nyata yg dapat dilakukan secara cepat, yaitu dengan membuat pompa hydram di Zona 4 Bagian Barat dari TPA Sarimukti, jumat (29/9/2023).
Sebelumnya, Pangdam III/Slw
Mayjen TNI Erwin Djatniko telah memerintahkan satuan jajarannya untuk terus
bekerja keras membantu penanganan dampak kebakaran di TPA Sarimukti.
"Terus berbuat untuk masyarakat, karena
ibu kandung seorang prajurit adalah rakyat" ucap Pangdam.
Pemasangan pompa hydram di
lokasi TPA Sarimukti dibawah komando langsung Kazidam III/Slw Kolonel Czi
Rielman Yudha selaku Wadansatgas Penanganan Darurat Sampah Bandung Raya (Satgas
PDSBR).
Hal itu dilakukan mengingat
proses pemadaman belum bisa dilakukan hingga 100%. Masih terdapat titik-titik
api aktif baik di permukaan maupun dibawah tumpukan sampah yang memang sangat
tebal. Kendala utama yang dihadapi diantaranya ketersediaan sumber air yang
jauh dari lokasi TPA Sarimukti, sehingga harus dicarikan solusi.
Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, Mayjen Erwin memberikan respon cepat dengan membangun pompa hydram
sehingga kendala Satgas PDSBR dalam proses pemadaman kebakaran mendapatkan
solusi cepat, disamping beberapa proses lainnya yang juga terus dilakukan oleh
Satgas.
Kolonel Czi Rielman
menjelaskan, proses pemasangan Pompa Hydram diawali dengan penyiapan bak
retensi dengan membuat tanggul memanfaatkan aliran air yang ada di lokasi.
Kemudian dilakukan pemasangan Pipa PVC
4" dari bak retensi ke Pompa Hydram sepanjang 35 m dan sudut kemiringan
18° dengan beda ketinggian 6,5 m.
"Saat ini telah selesai
pengujian fungsi pompa hydram dan akan
di salurkan air menggunakan pipa HDPE ke bak penampungan kapasitas 5m³ sebanyak
2 buah, total 10 m³," jelas Kazidam.
Selanjutnya, dari bak penampungan air tersebut akan di alirkan air ke titik-titik asap menggunakan pipa pembasahan, yang berfungsi untuk membuat resapan air di dalam tumpukan sampah.
"Dari pipa pembasahan
tersebut, dibuatkan pompa pembuangan gas metana berjarak 15 m, yang berfungsi
utk membuang gas metana yg berada di bawah tumpukan sampah," pungkas Kazidam.
Kodam III/Slw sejak tanggal
26 Agustus 2023 telah mengerahkan satuan jajarannya untuk membantu pemadaman
TPA Sarimukti dan membantu mengatasi dampaknya terhadap masyarakat sekitar
dengan mengerahkan berbagai alat berat hingga tenaga medis ke lokasi TPA
Sarimukti.
Hingga saat ini, beberapa
satuan terus terlibat dalam Satgas PDSBR meliputi Zidam III/Slw, Topdam
III/Slw, Kesdam III/Slw dan Yonzipur 3/YW yang dibantu jajaran satuan kewilayahan
setempat Kodim 0609/Cimahi.
Pangdam III/Slw
mengapresiasi seluruh jajarannya yang terus bekerja keras membantu proses
Penanganan Darurat Sampah Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kab. Bandung,
Kota Cimahi dan Kab. Bandung Barat. (Pendam III/Siliwangi).