Bandung,
- Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, S.I.P., menjadi nara
sumber orasi ilmiah pada Sidang Terbuka Senat Universitas Islam Bandung
(UNISBA) dalam rangka memperingati Milad ke – 64 Unisba dan pidato tahunan
Rektor, berlangsung di Gedung Hj. Kartimi Kridhoharsojo Kampus Unisba Jl.
Tamansari No.1 Kota Bandung, Jabar, Selasa (15/11/2022).
Sidang
Terbuka Senat Universitas Bandung dibuka langsung oleh Rektor UNISBA,
dilanjutkan sambutan Ketua Badan Pengurus Unisba, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl.
Mayjen
TNI Kunto Arief Wibowo dalam orasinya yang berjudul “Peran Pemuda Untuk
Indonesia Sekarang dan Masa Datang”, mengawali orasinya menyoroti ragam
keunggulan yang dimiliki Indonesia. Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang
melimpah ruah baik di daratan maupun di lautan dan Indonesia kaya akan sumber
energi.
“Selain
itu besarnya jumlah penduduk ditambah dengan bonus demografi yang didapat,
tentu jadi keunggulan sendiri, selain itu Indonesia diuntungkan dengan posisi
strategis secara geografis yang membuat negara ini memiliki siklus musim yang
ideal,” jelasnya.
Menurut
Pangdam, potensi yang begitu besar ini, tentu saja mengundang keinginan pihak
lain untuk ikut masuk dan bahkan ikut campur untuk menguasai kekayaan terutama
dalam masalah sumber energi yang merupakan tantangan secara global.
Menyikapi
hal tersebut Pangdam dalam orasinya terkait peran pemuda dan mahasiswa,
menyampaikan kunci sukses dalam menghadapi kondisi dunia yang serba tidak
pasti, antara lain, jadilah great player, bukan
pemain lokal atau pemain cadangan. “Berusahalah menjadi pemain besar,
bukan konsumer tapi produsen. Kurangilah sikap sebagai penikmat sesuatu tetapi
jadilah yang mampu menciptakan sesuatu,” terangnya.
Kemudian
bermimpi besarlah, great dreamer, karena dengan mimpi itulah lahir semangat dan
sikap militan. Mimpi akan berkolerasi dengan kreatifitas, tapi jangan berhenti
sebatas mimpi karena akan hidup dalam fatamorgana sebatas angan-angan.
“Selalu
bersikap dan berlaku focus on target, jangan melenceng dan berusaha maksimal.
Kedepannya yang akan memenangkan persaingan adalah orang-orang yang spesialis,
karena itulah jadi professional, spesialis pada bidang tertentu,” terangnya.
Tak
kalah penting, optimist. Pepatah berkata, tak ada yang mudah tetapi tak ada
yang tak mungkin. Sumber daya sangat banyak, belajar bisa dimana saja. Tetapi
memang tak ada yang mudah. Karena itu sikap optimis harus dikembangkan,
lanjutnya.
Selain
itu action, sambung Pangdam. Segeralah bertindak, jangan hanya omong doang.
Negara ini butuh aksi nyata, bukan sekedar bicara dan beretorika. Jika anda
jadi politikus, jadilah politikus yang berkarya bukan sekedar berbicara. “Anda
memang dilatih untuk berbicara, tapi yang diperlukan adalah aksi nyata dari apa
yang dibicarakan,” tegasnya.
Seusai
penyampaian orasi, Pangdam menerima cenderamata yang diserahkan langsung oleh
Rektor Universitas Islam Bandung. (Pendam III/Siliwangi).