Majalengka, - Peredaran
obat-obatan terlarang di Kabupaten Majalengka semakin meresahkan. Para pelajar
kerap menjadi target penjualan barang haram tersebut.
Hal tersebut disampaikan
Dandim 0617/Majalengka Letkol Inf Danang Biantoro saat dikonfirmasi di Markas
Kodim 0617/Majalengka, Jum’at (11/08/2023).
Peredaran obat-obatan
terlarang terungkap setelah Kodim 0617/Majalengka berdasarkan pengaduan dari
masyarakat berhasil mengamankan pengedar obat-obatan terlarang di dua lokasi
yang rata-rata dijual ke para pelajar.
"Kita sudah 2 kali
menangkap pengedar obat-obatan terlarang yaitu Kadipaten dan Cikijing yang
ternyata generasi muda mulai anak-anak SMP dan SMA yang menggunakan obat-obat
ini," jelas Dandim.
Lebih lanjut Dandim
menegaskan, peredaran obat-obatan terlarang tersebut bisa merusak moral
generasi bangsa. Oleh karena itu, ia merasa prihatin atas kondisi tersebut.
"Apalagi di daerah Kadipaten, ada anak muda yang mau beli obatnya pas kebetulan kita sedang di lokasi, anak tersebut kaget, ternyata lokasinya lagi kita bongkar, kita grebek. Kasihan generasi muda kita dirusak dengan obat-obatan seperti ini," ujar Dandim.
Dengan maraknya peredaran
obat-obatan terlarang di Majalengka membuat para personel TNI murka. Pihaknya
akan lebih gencar melakukan operasi untuk menyelamatkan generasi bangsa.
"Yang jelas kita
menindaklanjuti perintah dari pimpinan kita, yang didasarkan dari
pengaduan-pengaduan masyarakat dan langsung kita tindaklanjuti. Ini tidak
berhenti sampai di sini, kita akan terus melakukan hal-hal seperti ini.
Tujuannya supaya generasi muda kita tidak rusak," ucap Letkol Danang.
Sementara itu, dalam
operasinya di Cikijing berhasil mengamankan ribuan obat terlarang seperti obat
trihex 90 butir, tramadol 88 butir, dextro 450 butir, obat anjing 80 butir,
eksimer 380 butir, yang total semuanya 1.088 butir.
"Sementara yang
sebelumnya di Kadipaten lebih banyak jumlahnya, sekitar 9 ribuan butir yang
diamankan. Kemudian untuk para terduga pelaku dan barang bukti yang diamankan
diserahkan langsung ke pihak kepolisian setempat,” pungkas Dandim. (Pendam
III/Siliwangi).