Cianjur – Guna terwujudnya
keberhasilan pelaksanaan tugas Kodam III/Siliwangi terlebih pelaksanaan tugas
operasi, diperlukan prajurit yang unggul dan profesional serta tangguh dalam
menghadapi segala tantangan dan ancaman. Kebersamaan seorang pemimpin dengan
anak buah merupakan salah satu faktor terciptanya kondisi tersebut.
Hal tersebut selaras dengan
salah satu kata-kata bijak Jenderal Soedirman dalam membakar Patriotisme dan
Nasionalisme yaitu: "Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak
buah, saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan
berjuang terus".
Pangdam III/Siliwangi Mayjen
TNI Kunto Arief Wibowo telah mengimplementasikan hal tersebut dengan hadir di
tengah – tengah ratusan prajurit Yonif 310/KK dan Yonif R 300/Bjw yang sedang
melaksanakan penyiapan latihan Pratugas Statis RI – PNG di lapangan Pos Komando
Latihan (Poskolat) Desa Cibokor, Kec. Cibeber, Kab. Cianjur, Jawa Barat, Jum'at
(05/05/2023).
Demikian disampaikan Kapendam
III/Siliwangi Kolonel Inf Adhe Hansen melalui rilis yang dikirim ke Sahabat Siliwangi,
Minggu (07/05/2023).
Lanjut dikatakannya,
kebersamaan Pangdam III/Siliwangi di tengah – tengah prajuritnya dalam latihan,
guna memberikan motivasi dan semangat untuk keberhasilan pelaksanaan tugas
mulia yang dipercayakan oleh negara.
Pada kesempatan itu walaupun
terik panas matahari menyengat hingga hujan mengguyur tiap saat, tidak
menyurutkan Pangdam untuk terus bersama dan mengamati dengan seksama
pelaksanaan latihan yang dilakukan prajuritnya.
Di sela pelaksanaan latihan
Pangdam melakukan diskusi, dialog dan
berbagi pengalaman dengan peserta latihan. Menanyakan langsung kendala selama
latihan bahkan, kondisi dan permasalahan keluarga serta lainnya bahkan sempat
bernyanyi bersama. Tampak suasana akrab tanpa sekat antara sang Jenderal dengan
prajuritnya. Seolah tiada batas antara pimpinan dan bawahan, namun etika dan
norma-norma keprajuritan tetap dijaga.
Pangdam III/Siliwangi kepada
unsur Komandan yang akan melaksanakan tugas menyampaikan bahwa, seorang
pemimpin harus bisa memahami dan mengerti akan kesulitan prajurit dalam
melaksanakan semua tugas-tugas yang diberikan. Pemimpin juga harus selalu
mendampingi setiap pelaksanaan tugas yang diberikan, tidak hanya memantau atau
mengamati apa yang dilakukan prajuritnya.
Menurut Pangdam, apabila
hubungan pimpinan dan bawahan terbangun dengan baik, maka prajurit TNI akan
maksimal dalam menjalankan tugasnya.
"Pemimpin harus
memecahkan masalah pada situasi sulit, jangan sampai bawahan yang
memecahkannya. Tidak hanya dalam kondisi suka cita, seorang pemimpin juga harus
mau merasakan kondisi sulit yang dialami para prajurit," tegas Pangdam.
Sebelum meninggalkan lokasi
latihan, Pangdam menerima ungkapan semangat dari yel-yel para prajurit sebagai
simbol kekompakan, semangat membara dan jiwa korsa satuan. (Pendam
III/Siliwangi).