
Bandung,- Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi hal yang pokok
bagi kendaraan bermotor. Kebutuhan BBM pun terkadang adanya keterlambatan
pasokan untuk memenuhi kebutuhan para nelayan, seperti halnya pernah terjadi di
daerah pesisir Karawang Jawa Barat.
Saat mendengar informasi bahwa di Karawang Pesisir ada
nelayan yang mengeluhkan masalah BBM yang tidak terpenuhi untuk berlayar.
Dandim 0617/Majalengka Letkol Inf Andik Siswanto membuat inovasi berupa cairan
penghemat bahan bakar minyak.
Hal itu dibenarkan Kapendam III/Slw Kolonel Inf Arie Tri
Hedhianto, saat ditemui seusai melaksanakan olahraga di Stadion Siliwangi Kota
Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/1/2022) pagi.
Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto mengatakan, inovasi yang
dilakukan oleh Letkol Inf Andik tersebut, yaitu berupa penghemat BBM,
pengolahannya dengan menggunakan sereh wangi dibuatnya menjadi cairan penghemat
BBM yang diberi nama "AMR" (Aku Mohon Restu), ujarnya.
Perlu diketahui, Ia (Letkol Inf Andik Siswanto) pernah berinovasi yaitu program sereh wangi sugih
mukti yang mengolah produk dari bahan rempah-rempah alam seperti minyak angin,
wedang uwuh, pewangi ruangan, pewangi pakaian, hand sanitizer dan yang lainnya.
Kemudian saat ini, Ia mencoba mengolah formula penghemat BBM yang salah satu
bahan bakunya dari minyak sereh wangi itu, ungkapnya.
Sementara untuk penggunaannya, dua tetes cairan AMR harus
dicampurkan dengan satu liter BBM. Menurutnya AMR itu, selain menghemat BBM,
cairan itu juga dapat membuat mesin kendaraan menjadi halus dan menambah akselerasi.
Cairan itu juga telah diujicobakan ke beberapa pengendara termasuk para anggota
Babinsa yang sehari-hari memiliki mobilitas tinggi dengan menggunakan sepeda
motor.
"Ini sudah tiga minggu berjalan dicoba ke sepeda motor
dan mobil Alhamdulillah hasilnya cukup signifikan menghemat BBM antara 50
persen dan di mesin terasa lebih halus. Namun, hingga saat ini belum diproduksi
secara massal. Pasalnya, masih menunggu respon dari masyarakat yang telah
mecoba menggunakan cairan AMR buatan tim dari Kodim 0617/Majalengka,"
pungkasnya. (Pendam III/Siliwangi).