Bandung,
- Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo S.I.P., hadiri rapat secara
virtual antisipasi dampak kenaikan BBM
yang diselenggarakan di Ruang Jaya Laksana Polda Jabar Jl. Soekarno
Hatta No. 748 Cimencrang Kec. Gedebage Kota Bandung.
Pada
Rapat tersebut dihadiri pula Kapolda Jabar, Wakapolda Jabar, PJU Polda Jabar,
Asops dan Asintel Kasdam III/Slw, Danpomdam III/Slw, Wakapendam III/Slw, Asda
II, Waka Jati Jabar, Ka Satpol PP jabar, Waka Bulog jabar, Waketum Kadin Jabar,
serta Korwas BPKP.
Demikian
disampaikan Kapendam III/Slw Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto saat dikonfirmasi
melalui sambungan seluler, Senin (05/09/2022).
Kapendam
mengatakan, pada penyampaiannya Menteri dalam Negeri (Mendagri) Republik
Indonesia Tito Karnavian menjelaskan, agar Pemerintah Daerah dapat membantu
menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakatnya guna mengurangi dampak dari
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Mendagri
juga sudah berkordinasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi agar 30 persen dari sisa dana Desa sebesar Rp 22 triliun
digunakan untuk membantu masyarakat desa yang bakal terdampak kenaikan harga
BBM.
“Pemerintah
Daerah agar mengalokasikan 2 persen dari dana transfer umum untuk kebutuhan
bantuan sosial juga anggaran belanja tidak terduga yang masih tersisa Rp 12
triliun se-Indonesia dapat dialokasikan untuk pengendalian inflasi,” jelas
Mendagri.
Sementara
itu dalam kesempatan yang sama, Sambung Kapendam, Staf Ahli Panglima TNI juga
mengatakan, bahwa TNI berkomitmen akan mendukung program pemerintah dalam
Mitigasi dan mengatasi Inflasi, juga akan membantu Pemda melalui koordinasi
yang ketat dalam Forkopimda serta selalu bersinergi dengan seluruh instansi
terkait/Satkowil di daerah.
Kapendam
menambahkan, jauh sebelum terjadinya kenaikan bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi yang berdampak kepada perekonomian masyarakat. Pangdam III/Slw
beserta pejabat Kodam lainnya melakukan kunjungan ke seluruh wilayah teritorial
Kodam III/Slw yang meliputi Provinsi Jawa Barat dan Banten sebagai wahana
belanja masalah dan ditemukan solusinya.
Melalui
teknologi terapan, Kodam III/Slw telah melakukan beberaka aksi nyata dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengantisipasi kesulitan
pangan, diantaranya dengan teknologi mikroba Bios 44 memanfaatkan tanah ex
galian pasir atau penambangan yang tidak produktif diolah menjadi produktif,
selain itu juga dengan bios 44 mengembangkan perikanan. Dengan Bios 44 ini
mampu mempercepat panen satu bulan lebih cepat dari tanaman tanpa munggunakan
Bios 44. Sementara untuk pemenuhan kebutuhan air sehat, Kodam III/Slw dengan
inovasi Filter Nusantara mampu mengubah air limbah dan air laut dapat
dikonsumsi.
Selain
itu, untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan, Kodam III/Slw
telah melakukan berbagai perjanjian kerja sama, diantaranya Perjanjian Kodam
III/Slw dengan DPP Santri Tani Nahdatul Ulama yang mana Santri Tani dalam
mendukung program ketahanan pangan nasional bergerak dalam 4 bidang yaitu
pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dalam bentuk kelompok tani.
(Pendam III/Siliwangi).